Thursday, January 5, 2017

The day she was born

9 November 2016

Check up terakhir kalinya di Klinik Kimia. Karena hasil nya baik dan tidak ada masalah, dokter dan disetujui oleh Ibu dan Ayah sepakat untuk dilakukan induksi oral. Hari itu juga diminum setelah makan siang di Ayam Bakar Megaria.

10 November 2016

Pagi hari Ibu mulai merasakan adanya kontraksi ringan. Walaupun tidak terasa sakit, namun karena cukup sering, akhirnya ayah kontak dokter untuk konsultasi. Sepakat Ibu dan Ayah siang itu juga ke RS Pondok Indah untuk observasi.

Sesampainya di RSPI, Ibu di observasi dan cek pemeriksaan dalam. Bidan nyatakan Ibu sudah pembukaan 2. Atas saran dokter, Ibu diberikan induksi vaginal. Bidan sempat sarankan untuk jalan-jalan dulu aja ke PIM karena prediksi melahirkannya kemungkinan besok dan biasanya anak pertama agak lama pembukaannya. Bidan minta kita balik lagi untuk observasi jam 7 malam.

Karena merasa nanggung, sudah sore juga, akhirnya kita putuskan buat makan siang di kantin RSPI. Kebetulan Eyang mama , Eyang papa, nenek dan kakek sudah datang di RSPI. Keputusan akhirnya diambil buat masuk kamar inap saja. Entah kenapa hari itu semua kamar tipe VIP penuh semua. Ternyata banyak yg menjadwalkan operasi Cesar karena tanggal itu tanggal istimewa. 10 November 2016 = hari Pahlawan. Akhirnya kita ambil kelas 1 yang isinya 2 bed.

Selesai urusan kamar dan DP, kita akhirnya observasi lagi, ternyata hanya maju ke pembukaan 2. Kita putuskan buat masuk kamar aja.

Di kamar inap,  kontraksi semakin kuat. Rasanya kayak ada gempa bumi di perut, melilit dan bergejolak gak jelas.Karena makin lama makin kuat dan Ibu rasanya udah gak tahan, akhirnya ibu minta tolong ayah buat panggil suster, minta tolong karena ibu uda kesakitan. Pikiran Ibu kayaknya kalau sakitnya seperti ini dan bukaannya baru sedikit, either Ibu dikasih penghilang rasa sakit atau di Cesar juga siap.

Akhirnya Ibu dibawa ke ruang observasi dengan kursi roda, karena ibu udah gak sanggup jalan. Sesampainya di ruang observasi, sakitnya makin menjadi, Ibu saking sakitnya mulai teriak kesakitan, bidan berusaha menguatkan ibu tapi yang ada malah makin bikin kesel hehehe (maaf ya Ibu bidan).

Ternyata setelah di cek dalam , Ibu sudah bukaan 9! Waks! hanya berselang 2,5 jam loh dari bukaan 2. Waktu menunjukan sekitar jam 9 malam.

Akhirnya Ibu disiapkan untuk ke ruang persalinan. Semuanya berjalan kayak slow motion. Ayah juga mungkin sudah gak bisa berpikir apa-apa lagi. Eyang Ma & Pa, Kakek dan Nenek juga sudah kita minta pulang saja, karena prediksi melahirkannya masih lama.

Selanjutnya Ibu menunggu dokter yang tak kunjung datang. Bidan masih berusaha menenangkan Ibu yang kesakitan, dan diajarkan hitungan nafas yang ternyata lumayan bikin sakitnya berkurang. Ibu fokus dengan hitungan nafas itu sambil menunggu dokternya datang.

Akhirnya dokter kita datang, horee. Ibu disuruh siap-siap angkat kaki. Cuman Ibu bandel, tetap aja bokong ibu naik, padahal dokter sudah wanti-wanti. Akhirnya setelah sempat di omelin Dokter nya, dengan 2 kali dorong, kamu keluar. Cahaya Dewani Putri Riantono. Putri kesayangan Ayah dan Ibu lahir kedua jam 10 malam.

Ibu ingat kamu dibawa sama suster untuk di timbang dan diukur, lalu gak lama kedengeran suara tangis kamu nak'. Ayah mu meneteskan airmatanya saat meng adzan kan kamu.

Ibu dan ayah lega, kamu sehat. Langsung Ibu dan kamu ber IMD. Isapan kamu kuat nak!

Gak lama, eyang papa, Oom Madya dan Bindy datang menjenguk. Semua senang, kamu telah datang ke dunia, yang dinanti-nanti sekian lama.